“Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau
kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan menyatukan kita dalam
kehidupan yang akan datang”
“Apa yang telah kucintai laksana seorang
anak kini tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini…
akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat
kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya”
“Kemarin aku sendirian di dunia ini,
kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin diriku adalah
sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari ini… aku
menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan,
ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan
pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman”
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang
menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti
isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya
tiada…”
“…pabila cinta memanggilmu… ikutilah dia
walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya merangkummu… pasrahlah
serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…”
“…kuhancurkan
tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar
suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang”
“Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita
ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung
bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai
kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…”
“Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah
menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta.
Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita
kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan”